Free Movies

Lemuel Gulliver (Jack Black) adalah seorang pembual. Meski biasanya kisah bohong yang ia ceritakan tidak berakibat apa-apa namun kali ini mulut besar Gulliver akan menyeret pria ini ke dalam masalah yang sangat besar. Entah apakah Gulliver siap menerima konsekuensi dari bualannya atau tidak.

Gulliver bekerja di sebuah harian terbitan New York sebagai petugas pengantar dokumen. Suatu saat Gulliver membual bahwa ia sebenarnya adalah seorang penulis. Celakanya, bualan ini dipercaya dan Gulliver mendapat tugas untuk membuat laporan perjalanan ke sebuah daerah asing yang terletak di segitiga bermuda. Dengan santai Gulliver menerima pekerjaan ini dengan harapan bisa memikat hati Darcy Silverman (Amanda Peet), travel editor yang menugaskannya ke sana.

Sayangnya, perjalanan ini malah membawa Gulliver ke sebuah negeri yang dihuni oleh para liliput. Jelas saja di tempat itu Gulliver jadi raksasa. Meski sudah merasakan sendiri akibat dari mulut besarnya tapi Gulliver sepertinya belum jera. Sekali lagi ia membual pada penguasa di negeri para kurcaci itu dan kali ini hasilnya ternyata di luar dugaan. Gulliver malah hampir menghancurkan negeri itu dan kini ia harus menerima konsekuensi dari perbuatannya.

Satu lagi film yang dibuat berdasarkan kisah klasik. Kalau beberapa film lain yang mencoba menafsirkan ulang kisah klasik bisa dibilang berhasil, yang satu ini sepertinya gagal total. Di atas kertas sebenarnya GULLIVER'S TRAVELS ini cukup menjanjikan. Bagaimana tidak, kisah aslinya sendiri jelas sudah dikenal baik oleh para penonton dan adalah tugas sang sutradara dan penulis naskah untuk menafsirkan ulang kisah klasik itu agar lebih relevan dengan kondisi sekarang.

Nyatanya, film ini sendiri ternyata tak menawarkan terlalu banyak. Paling tidak, naskah memang terasa pas-pasan. Kalau Anda merasa puas dengan penafsiran ulang Guy Ritchie atas SHERLOCK HOLMES maka jangan kecewa kalau yang satu ini ternyata tak sebanding dengan film yang dibintangi Robert Downey Jr itu.

Bahkan para aktor dan aktris yang notabene adalah nama-nama besar Hollywood pun sepertinya tak bisa berbuat banyak mengangkat pamor film ini. Jack Black, seperti biasa, beraksi konyol namun pada akhirnya secara keseluruhan film ini tak bisa dibilang terlalu menghibur. Sayang memang mengingat banyak nama besar termasuk Emily Blunt dan Amanda Peet yang dipasang sebagai pemeran dalam film ini.

Lemuel Gulliver (Jack Black) is a braggart. Although usually tell the story of a lie that he did not lead to anything but this time the big mouth Gulliver would drag this man into a very big problem. I do not know whether Gulliver is ready to accept the consequences of bualannya or not.

Gulliver worked in a newspaper published in New York as an official introduction to the document. One time Gulliver boasted that he was actually a writer. Unfortunately, this boasting Gulliver trusted and given the task to make the report a trip to a foreign area located in the Bermuda triangle. With a relaxed Gulliver accept this job in the hope of enticing Darcy Silverman (Amanda Peet), the travel editor who assigned him to it.

Unfortunately, this trip even take Gulliver into a country inhabited by the little man. Obviously the place to be a giant Gulliver. Although you have to feel alone because of the big mouth but Gulliver apparently not learned his lesson. Once again he boasted on the ruler in a land of dwarves, and this time the results were beyond expectations. Gulliver even nearly destroyed the country and now he must accept the consequences of his actions.

One more movie made based on the classic tale. If some other films that try to reinterpret the classic story of arguably successful, this one seems to fail miserably. On paper Gulliver's Travels is actually quite promising. How not, the original story itself clearly was familiar to the audience and is the duty of the director and script writers to reinterpret the classic story that is more relevant for current conditions.

In fact, the film itself was not offering too much. At the very least, the script did seem mediocre. If you feel satisfied with the reinterpretation of Sherlock Holmes Guy Ritchie then do not be disappointed if this one was not comparable to a movie starring Robert Downey Jr's.

Even the actors and actresses which is actually a Hollywood big names seemed to have little to raise prestige of this movie. Jack Black, as always, act silly, but in the end as a whole this film is hardly too entertaining. Darling was considering a lot of big names including Emily Blunt and Amanda Peet is installed as an actor in this film.

Apartemen itu memang sangat menggoda. Selain luas, pemandangan yang bisa dilihat dari sana pun sangat indah. Bukan itu saja, pemilik apartemen itu pun ramah dan selalu siap membantu. Jelas saja tak perlu waktu lama buat Dr. Juliet Dermer (Hilary Swank) untuk menentukan pilihan. Sayangnya, apa yang terlihat indah tak selalu benar-benar indah.

Juliet memang ingin memulai hidup baru sejak ia memutuskan berpisah dari suaminya. Apartemen ini adalah langkah awal Juliet memulai hidup baru itu. Awalnya memang tak ada masalah. Selain itu, Juliet tahu kalau menempati apartemen baru adalah hal yang biasa dan tak ada yang perlu dikhawatirkan. Celakanya, dugaan Juliet ini tak sepenuhnya benar. Pelan-pelan Juliet mulai merasakan keanehan yang terjadi di sekitarnya.

Ia merasa kalau ia tak sendiri di dalam apartemennya. Berbagai kejadian aneh itu membuat Juliet mulai merasa resah. Juliet tahu ada yang mengawasi dirinya meski ia tak bisa membuktikan apapun. Di luar pengetahuan Juliet, ternyata Max (Jeffrey Dean Morgan), pemilik apartemen yang ia sewa ternyata punya niat jahat terhadap Juliet. Kini impian memiliki apartemen idaman itu musnah sudah dan Juliet harus berjuang keras untuk pergi dari tempat mengerikan itu.



The apartment was very tempting indeed. In addition to spacious, the view can be seen from there are very beautiful. Not only that, the apartment owner was friendly and always ready to help. Obviously it did not take long for Dr. Juliet Dermer (Hilary Swank) to make a choice. Unfortunately, what looks beautiful does not always really beautiful.

She did want to start a new life since she decided to separate from her husband. This apartment is the first step to start her new life. Initially there was no problem. Besides, she knew that occupy the new apartments are common and nothing to worry about. Unfortunately, alleged she was not entirely correct. Slowly she began to feel strange going on around him.

He felt if he was not alone in his apartment. Various strange things that made her begin to feel restless. She knows someone is watching him even though he could not prove anything. Outside Juliet's knowledge, it turns out Max (Jeffrey Dean Morgan), he leased the apartment owners turned out to have evil intentions towards Juliet. Now the dream has a dream apartment was destroyed already and she had to fight hard to get out of that horrible place.

Download Part 1  Download Part 2

Note : after download part 1 and part 2, than join with HJ Split. for download HJ Split click here.

for subtitles click here .

Date Released : 14 October 2009
Quality : DVDRip
Info : www.imdb.com/title/tt1073105
Starring : Shauna Macdonald, Douglas Hodge and Joshua Dallas
Genre : Adventure | Horror | Thriller

Saat keluar dari dalam gua, Sarah Carter (Shauna Macdonald) sama sekali tak bisa mengingat apa yang telah ia alami. Yang ia tahu adalah bahwa ia sangat ketakutan sementara sekujur tubuhnya berlumuran darah yang bukan miliknya. Sarah sama sekali tak ingat bahwa sebelumnya ia bersama kelima temannya telah menjelajahi gua yang baru saja ditinggalkannya.

Karena tak bisa mengingat kejadian sebelumnya, Sarah juga tak bisa menjelaskan apa pun pada polisi. Akibatnya, polisi pun memaksa Sarah untuk mengantarkan mereka ke dalam gua tempat ia tadi keluar. Polisi berharap setelah di dalam gua, Sarah bisa mengingat apa yang terjadi dan menuntun polisi ke arah kelima temannya yang belum ditemukan.

Semakin jauh Sarah dan para polisi itu masuk ke dalam gua, ingatan Sarah berangsur pulih walaupun hanya berbentuk kilasan kenangan saja. Baru setelah rombongan pencarian itu masuk jauh ke dalam gua, Sarah menyadari bahwa misi yang sedang mereka lakukan ini lebih berbahaya dari yang mereka kira. Ada makhluk penghuni gua yang tak ingin mereka menjelajahi wilayahnya. Makhluk yang sama juga yang telah merenggut nyawa kelima teman Sarah.


When out of the cave, Sarah Carter (Shauna Macdonald) simply could not remember what he had experienced. All he knew was that she was very scared while his whole body covered in blood that was not hers. Sarah did not remember that before he and five friends had been exploring caves that had just left.

Because I can not remember the previous incident, she also could not explain anything to the police. As a result, the police had forced her to drive them into the cave where he had come out. Police hope after in the cave, she could remember what had happened and led police to the five friends who have not been found.

The farther Sarah and the policemen entered the cave, the memory of Sarah gradually recovered, although only in the form of flash memory only. Only after the search party had entered deep into the cave, she realizes that the mission they are doing is more dangerous than they think. There is a cave dweller creatures who do not want them to explore the territory. The same creature that has claimed the lives of five friends Sarah.

Download Part 1  Download Part 2

Note : After download part 1 and part 2, than join with HJ Split. for download HJ Split click here .

for subtitles click here .

R E S E N S I [Indonesian]

Buat orang Timur seperti kita, Amerika jelas adalah sebuah negara yang maju dengan pasti warganya pun mendapatkan pendidikan yang sangat maju pula. Nyatanya, anggapan itu tak sepenuhnya benar. Sistem pendidikan umum yang dijalankan di negeri Paman Sam ini nyatanya tak sebagus yang terlihat dari luar, banyak celah pada sistem yang membuat mereka yang tak terlalu 'beruntung' jadi terlewatkan dari program mencerdaskan bangsa ini.

Sistem pendidikan Amerika memang sempat membuahkan orang-orang besar nyatanya tak lagi berjalan sebagaimana mestinya. Semboyan bahwa sistem pendidikan Amerika tak akan menjangkau semua anak ternyata hanyalah sebuah semboyan yang tak berwujud. Jutaan anak Amerika ternyata tak cukup beruntung untuk mengenyam pendidikan ini. Bukannya mendorong mereka untuk lebih maju, sistem pendidikan yang berjalan justru malah seolah menghalangi mereka dari kemajuan.

Davis Guggenheim, sutradara yang sempat meraih piala Oscar lewat film dokumenter berjudul AN INCONVENIENT TRUTH di tahun 2006 lalu mencoba membuka mata dunia dengan membuat film dokumenter berjudul WAITING FOR SUPERMAN ini. Para murid, keluarga mereka dan para pengajar adalah sumber materi yang menjadi bahan Davis dalam menyusun kisah tragis berdurasi 102 menit ini.


Make Eastern people like us, America clearly is an advanced country with its citizens must also obtain a very advanced education as well. In fact, the assumption was not entirely correct. Public education system that is run in the country, Uncle Sam is in fact not as good as that seen from the outside, many gaps in the system that makes them not-so 'lucky' to be missing from the nation this program.

American education system really had produced great men in fact no longer function properly. Motto that the American educational system will not reach all the children were merely a slogan that is not tangible. Millions of American children were not lucky enough to get an education. Instead of encouraging them to be more advanced, the education system that runs it even if they hinder the progress.

Davis Guggenheim, the director who had won an Oscar through his documentary An Inconvenient Truth in 2006 and then tried to open the eyes of the world by making a documentary film titled Waiting for this Superman. The students, their families and the teachers are the source material that is the subject of Davis in compiling the tragic story of a duration of 102 minutes of this.

Download Part 1  Download Part 2

Note : Join with HJ Split. Download HJ Split Click here .

Subtitles click here .

Saat Mark Zuckerberg (Jesse Eisenberg) menciptakan Facebook, pernahkah terbayang di benak pria muda ini bahwa ia bakal menjadi jutawan termuda dan apa yang ia ciptakan bakal menjadi sebuah fenomena? Mungkin tidak, tapi yang pasti itulah yang benar-benar terjadi. Dan yang lebih pasti lagi, tidak mungkin kita bisa punya 500 juta kawan tanpa punya satu pun musuh.

Suatu malam di tahun 2003, Mark Zuckerberg duduk terpaku di depan komputer miliknya. Di benaknya berkecamuk sebuah ide yang harus segera ia wujudkan dan tak berapa lama kemudian, konsep dasar Facebook pun tercipta, meski saat itu masih belum bernama Facebook. Tak perlu lama buat konsep ini untuk menemukan bentuknya di kalangan pengguna internet, terutama para mahasiswa di seputar Amerika Serikat. Dalam waktu singkat, terciptalah apa yang kemudian menjadi revolusi dalam cara berkomunikasi.

Enam tahun kemudian, Mark Zuckerberg telah memiliki 500 juta teman di situs yang ia buat dan di saat yang sama Mark juga menjadi jutawan termuda saat itu. Sayangnya, tak semuanya bisa berjalan lancar. Perjalanan Mark juga diwarnai masalah pribadi dan urusan dengan hukum. Dan seperti disebutkan di atas, tak mungkin kita punya 500 juta teman tanpa punya satu pun musuh.



When Mark Zuckerberg (Jesse Eisenberg), creating up, have you ever imagined in the mind of this young man that he would become the youngest millionaire and what he created would become a phenomenon? Probably not, but certainly that's what really happened. And more certainly, it is not possible we could have 500 million friends without a single enemy.

One night in 2003, Mark Zuckerberg sat transfixed in front of his computer. In his mind raced with an idea that must soon realize it and not long later, the basic concept up is created, even though it was still not called up. No need to long for this concept to find its form among internet users, mainly students around the United States. In a short time, created what was to become a revolution in the way of communicating.

Six years later, Mark Zuckerberg already has 500 million friends on the site which he created and at the same time Mark also became the youngest millionaire at the time. Unfortunately, not everything can run smoothly. Mark Travel also tinged with personal problems and legal affairs. And as noted above, we may not have 500 million friends without a single enemy.

Download Part 1  Download Part 2  Download Part 3

or

Download part 1  Download Part 2  Download Part 3

R E V I E W [English]

Life is a difficult challenge for Mr Bean, who despite being a grown adult, has trouble completing even the simplest of tasks. Thankfully, his perseverence is usually rewarded, and he finds an ingenious way around the problem.

Download Part 1  Download Part 2

or

Download Part 1  Download Part 2

Note : Join with HJ Split. Download HJ Split click here.

for subtitles click here.

R E S E N S I [Indonesian]

Hanya kemauan untuk hidup yang sangat tinggi yang membuat Aron Ralston (James Franco) berhasil menyelamatkan dirinya dari ganasnya alam. Meski terpaksa harus kehilangan satu tangannya, Aron tak pernah menyerah. Meski ia harus mendaki tebing tinggi dan berjalan bermil-mil, itu tak membuat Aron mundur. Di saat-saat tanpa kepastian ini, hanya refleksi masa lalu yang membayang di mata Aron.

Karena sebuah kecelakaan, Aron terjebak di sebuah ngarai di Utah. Dalam keadaan terluka, Aron hampir menyerah. Tak ada harapan untuk selamat. Pada saat orang-orang sadar kalau Aron hilang, semuanya bakal terlambat. Kalau Aron ingin hidup, satu-satunya cara adalah dengan menyelamatkan dirinya sendiri.

Dengan tangan yang terluka dan hampir membusuk, Aron tak punya pilihan selain mengamputasi tangannya sendiri. Dengan segala keberanian, Aron lantas mendaki tebing setinggi 65 kaki dan berjalan sejauh delapan mil sebelum ia akhirnya terselamatkan. Selama perjalanan, yang ada di benak Aron adalah teman-teman, kekasih, keluarga, dan dua orang pendaki yang sempat ia jumpai sebelum kecelakaan. Akankan mereka jadi orang terakhir yang bertemu Aron?

R E V I E W [English]

Only the will to live is very high which makes Aron Ralston (James Franco) managed to save himself from the fierce nature. Although forced to lose one arm, Aron never give up. Although he had to climb a high cliff and walked for miles, it did not make Aron retreat. In times of uncertainty, only the reflection of the past is looming in the eyes of Aron.

Because of an accident, Aaron was trapped in a canyon in Utah. In an injured, Aron almost gave up. No hope for survivors. By the time people realized that Aaron is lost, everything is going to be late. If Aaron wants to live, the only way is to save himself.

With hands that were injured and nearly rotted, Aron had no choice but to amputate his own hand. With all the courage, Aron cliff and then climb as high as 65 feet and walk as far as eight miles before he was finally saved. During the trip, which exist in the mind of Aaron are friends, lovers, family, and two climbers who had he met before the accident. Will they be the last person to see Aaron?

Download Part 1  Download Part 2

Note : Join with HJ Split. Download HJ Split Click here .

Subtitles click here .